Seperti dikutip dari Telegraph, Sonboly terobesi untuk melakukan aksi brutal berupa penembakan massal seperti dilakukan Breivik pada 22 Juli 2011 lalu terhadap para puluhan pelajar yang sedang mengikuti study camp. Aksi sadis Breivik menewaskan 77 orang di pulau Utoya dan Oslo, ibukota Norwegia.
Baca juga: Polisi Jerman, Pelaku Penembakan Munich Menderita Depresi Akut
Sonboly sengaja memilih tanggal 22 Juli 2016 sore untuk melakukan aksi penembakan massal di Munich sesuai dengan tanggal penembakan massal yang dilakukan Breivik lima tahun lalu.
Ia dijatuhi hukuman 21 tahun tahun 2012 dan baru-baru ini memenangkan upaya bandingnya. Breivik dikenal seorang radikal sayap kanan yang lewat aksi penembakan massalnya bertujuan menghentikan imigran muslim masuk ke Eropa.
Baca juga: Presiden Prancis, Penembakan di Munchen adalah ‘Serangan Teroris’
Tentang obsesi Sonboly terhadap Breivik, teman-teman sekelasnya menuturkan kepada Bild.de, bahwa foto profil akun Whatsapp Sonboly bahkan bergambar wajah Breivick. Ia juga mengoleksi buku-buku tentang penembakan brutal di kamar tidurnya di antaranya bertajuk : Rampage in Head: Why Students Kill.
Remaja keturunan Iran-Jerman ini sengaja menarget anak-anak berusia 15 hingga 21 tahun saat memuntahkan tembakan di restoran McDonald dan mal Olympia di kota Munich. Sebanyak 10 orang tewas termasuk Sonboly dan 16 orang terluka.
Baca juga: Kompilasi Peristiwa Serangan Orang Bersenjata di Munich, Jerman
Informasi lainnya tentang remaja 18 tahun ini diperoleh dari sebuah video yang ditayangkan saat serangan di kota Munich terjadi. Sonboly, di video itu menjelaskan, dirinya pernah dibullying selama tujuh tahun. Sumber Tempo (kbr)
0 komentar:
Posting Komentar