Pasca Kudeta 14 Kapal Angkatan Laut dan 42 Helikopter Militer Turki Dinyatakan Hilang

Posted by


ISTANBUL, 21/7-Sedikitnya 14 unit kapal angkatan laut Turki dinyatakan hilang pada Senin, 18 Juli 2016 malam seiring komandan mereka diduga menjadi komplotan kudeta. Komandan Angkatan Laut Turki, Laksamana Veysel Kosele diduga termasuk dalam sekelompok pasukan pertahanan Turki yang melakukan upaya kudeta pada 15-16 Juli di Istanbul dan Ankara.

Seperti yang dilansir IB Times pada 18 Juli 2016, tidak jelas apakah Kosele adalah kaki tangan dari para konspirator yang memimpin upaya kudeta. Namun laporan media lokal mengatakan kepala angkatan laut tersebut ditipu oleh komplotan kudeta yang dikabarkan membawanya ke satu kapal perang dan mengatakan ada serangan teroris.

Sedikitnya 14 kapal angkatan laut yang hilang dilaporkan dalam kondisi aktif bertugas pada hari kudeta yang gagal itu. Kapal-kapa itu dilaporkan berlayar di Laut Aegea atau Laut Hitam dan belum kembali ke pelabuhan.

Kecurigaan bahwa kapal ini bisa menjadi bagian dari konspirasi kudeta berdasarkan fakta masing-masing awak kapal belum mencoba untuk melakukan kontak dengan kantor pusat angkatan laut atau berusaha melaporkan kembali ke pelabuhan. Kapal kapal ini diduga menuju pelabuhan Yunani sesuai hasil pelacakan satelit.

Baca juga: Korban Kudeta Turki Terus Bertambah; Sudah 161 Orang Tewas, 1.440 Orang Terluka

Sebelumnya, sekitar delapan perwira militer Turki dilaporkan telah mencari suaka di Yunani setelah melarikan diri ke negara itu menyusul pasukan pro-pemerintah yang gencar menangkap komplotan pro-kudeta. Ribuan personil pertahanan dan pemimpin mereka telah ditahan dan dipecat setelah kudeta dinyatakan gagal oleh pemerintah.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa komplotan kudeta mencoba membunuhnya di resor di barat daya Turki. Dua pengawalnya tewas dalam serangan itu.

Baca juga: SMS Massal, Cara Erdogan Minta Rakyat Turki Turun ke Jalan Melawan Kudeta

Seorang juru bicara pemerintah mengatakan pemerintah percaya ada sel-sel tidur yang mungkin mencoba untuk membajak helikopter atau terlibat dalam tindakan kekerasan lainnya terhadap demonstran.

Sebelumnya dilaporkan sedikitnya 42 helikopter militer Turki hilang setelah upaya kudeta yang gagal. Laporan tersebut telah menyebabkan kekhawatiran tentang kemungkinan ada upaya lain untuk menggulingkan Presiden Erdogan.

42 Helikopter Militer Turki dinyatakan Pasca Kudeta Gagal
Sedikitnya 42 helikopter militer Turki dilaporkan hilang setelah upaya kudeta yang gagal pada Jumat malam, 15 Juli 2016. Laporan tersebut telah menyebabkan kekhawatiran tentang kemungkinan ada upaya lain untuk menggulingkan Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan.

Sputnik News melaporkan bahwa seorang wartawan CNN Turki mendapatkan informasi dari dalam lingkungan militer tentang 42 helikopter telah hilang dari fasilitas militer Turki.

Baca juga: Kudeta Gagal Momentum Erdogan Akhiri Sekulerisme dan Islamisasi Penuh Turki?

“Seolah-olah mereka akan mencoba hal-hal nakal lagi. Bisakah mereka berhasil? Tidak! Tapi mereka akan mencoba,” kicau wartawan tersebut di Twitter.

Kerusuhan berlanjut di Turki setelah upaya kudeta yang gagal dan telah menewaskan sedikitnya 265 orang dan lebih dari 2.000 orang terluka, kebanyakan dari mereka adalah warga sipil.

Baca juga: 50 tahun Terakhir, Enam Kali Turki Menghadapi Percobaan Kudeta

Pemerintah Turki menegaskan bahwa telah mengendalikan secara penuh dan telah memulai “pembersihan sistematis militer”. Pemerintah juga mengatakan telah menahan lebih dari 6.000 orang terkait dengan kudeta. Mereka akan menghadapi tuntutan di bawah undang-undang pengkhianatan negara.

Erdogan menolak mengesampingkan penerapan hukuman mati untuk para pengkhianat. Mereka yang ditangkap termasuk 2.745 hakim dan lebih dari 2.800 tentara Turki, ikut pula penasihat militer Erdogan.

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan bahwa meski situasi di Turki sejauh ini masih stabil, mereka memperingatkan wisatawan asing untuk tidak mengunjungi negara tersebut sampai pengumuman lebih lanjut. Sumber Tempo (kbr)


Blog, Updated at: 01.47.00

0 komentar:

Posting Komentar