Presiden Vladimir Putin Keluarkan Larangan Permainan Pokemon di Rusia

Posted by


MOSCOW, 20/7-Presiden Rusia Vladmiri Putin mengeluarkan larangan permainan anak-anak Pokemon dari Amerika Serikat. Anak-anak muda yang gandrung terhadap permainan ini ditipu memberikan informasi pribadi oleh agen rahasia AS, CIA, melalui mainan ini.

“Kremlin sedang melakukan investigasi mengenai permainan Pokemon yang sedang marak,” tulis Worldtruth, Senin, 18 Juli 2016. Putin menuding bahwa permainan Pokemon itu adalah serigala berbulu domba.

Baca juga: Tak Mau Kecolongan Seperti Soal Vaksin, Kini BIN Serius Hadapi Game Pokemon

Menurut laporan Worldtruth, pencipta permainan ini, Niantec, memiliki hubungan sangat dekat dengan CIA. CEO Niantec, John Hanke, membuat Keyhole alias lubang kunci pada 2001, belakangan hasil karyanya dibeli Google.

“Hampir seluruh uang yang digunakan untuk membuat Keyhole berasal dari National Geo-Spatial Intelligence Agency dan CIA,” kata Worldtruth.

Pokemon GO sejauh ini adalah menjadi puncak karir intelijen Hanke. Dia merupakan agen intelijen New World Order yang karirnya diperoleh dengan menciptakan cara cerdik untuk memata-matai warga tanpa curiga dan menyampaikan informasi kembali ke agen intelijen.

Baca juga: Dilarang Mencari Pokemon Go di Istana Presiden dan Gedung DPR

Dengan peluncuran viral permainan ini, CIA secara efektif merekrut jutaan orang tanpa mereka sadari. Orang-orang itu bekerja sebagai agen intelijen dan melakukan operasi mata-mata serta mengumpulkan informasi sebelum mengosumsi. “Ini biaya mahal untuk lembaga intelijen.”

Seorang agen yang ingin menampilkan sisi dalam sebuah rumah atau bangunan sekarang ini dapat menempatkan Pokemon di sana. Bagi warga yang naif, mereka akan mengumpulkan informasi untuk para agen itu. Putin pun berjanji menghancurkan New World Order pada tahun ini.

Permainan itu tidak dirilis di Rusia, namun, beberapa penggemar Pokemon Rusia sudah terlanjur mulai memainkan permainan ini di Moskow. Untuk itu, Putin meminta mereka menjauh dari rumah dan gedung-gedung pemerintah dengan alasan keamanan.

Bukan hanya Rusia yang mengeluarkan pelarangan atas permainan ini. Cina, negara pasar terbesar permainan anak-anak dan smartphone, melakukan ha yang sama. Negeri itu menuding permainan tersebut seperti Kuda Troya untuk melakukan serangan militer oleh AS dan Jepang. Sumber Tempo (kbr)


Blog, Updated at: 18.57.00

0 komentar:

Posting Komentar